Fakta Menarik Burung Gereja atau Pipit Penentu Polusi – Burung yang di kenal juga dengan nama burung pingai ini merupakan jenis burung pipit kecil yang berasal dari keluarga Passeridae. Burung gereja memiliki nama latin Passer domesticus. Burung kecil ini sangat mudah di temukan, mereka biasa membangun sarangnya kebanyakan di bawah atap bangunan, jembatan atau lubang pohon. Habitat burung gereja tersebar sangat luas. Mereka bisa hidup di hutan, tanah, pertanian, perkotaan dan berbagai wilayah di seluruh dunia.
Ada sekitar 25 spesies burung gereja yang di temukan di seluruh dunia. Burung gereja di temukan di seluruh dunia. Beukuran kecil dengan tubuh gemuk dan ekor pendek. Mereka memiliki bulu berwarna coklat atau abu-abu dengan beberapa tanda khas pada kepala atau dada. Burung gereja sendiri adalah burung yang mudah beadaptasi dan dapat di temukan di berbagai habitat, termasuk hutan, ladang dan daerah perkotaan.
Mereka adalah omnivora dan memakan berbagai macam makanan, termasuk biji-bijian, serangga dan buah-buahan. Burung ini juga termasuk dalam bagian penting dari ekosistem dan membantu mengendalikan populasi serangga. Mereka juga merupakan sumber makanan bagi burung pemangsa lainnya, seperti elang dan burung hantu.
1. Mampu Terbang dengan Cepat dan Senang Bersarang pada Gereja Tinggi
Burung gereja mampu terbang dengan kecepatan hingga 38 km/jam, setara dengan kecepatan mobil di jalan tol. Kemudian jika di perhatikan burung satu ini sangat senang bertengger di atas atap gereja. Tidak hanya sekedar betengger. Bahkan burung gereja menggunakannya sebagai hunian pribadi tebaik.
2. Suka Berkoloni
Burung gereja senang hidup berkelompok, bahkan di luar musim kawin. Kawanan ini dapat mencapai ribuan bahkan ribuan ekor. Habitat di alam liar terkenal sebagai burung yang hidup berkelompok, tidak heran kita sering menemukan burung gereja yang tidak sendiri. Bahkan ketika mencari makan pun mereka akan bergerak secara kelompok.
3. Membangun Sarang yang Rumit
Burung gereja membangun sarang yang rumit dari rumput, ranting dan bulu. Sarang ini dapat di gunakan kembali selama beberapa musim kawin.
Baca Juga : Tips Merawat Burung Agar Selalu Sehat
4. Pemakan Segala
Burung gereja adalah omnivora, mereka memakan berbagai jenis makanan, seperti biji-bijian, serangga, buah-buahan dan bahkan sisa makanan manusia.
5. Pandai Beradaptasi dan Ukurannya Mungil
Burung gereja dapat hidup di berbagai habitat, mulai dari hutan, pedesaan, hingga perkotaan. Ukuran burung gereja ternyata sangat kecil bahkan lebih kecil daripada genggamana tangan orang dewasa. Walaupun ukuran burung gereja saat dewasa hanya menyentuh sekitar 10 cm – 15 cm saja. Hal ini mengapa burung gereja sangat kecil dan menggemaskan.
6. Memiliki Ingatan yang Baik
Burung gereja memiliki ingatan yang baik untuk lokasi makanan dan tempat berlindung.
7. Suka Bernyanyi
Burung gereja terkenal dengan kicauannya yang merdu, terutama pada musim kawin. Kicauan ini di gunakan untuk menarik pasangan dan menandai wilayah kekuasaan.
8.Berperan Penting dalam Ekosistem
Burung gereja membantu mengendalikan populasi serangga dan menjadi sumber makanan bagi burung pemangsa lainnya.
9. Simbol Kesetiaan
Di negara Jepang, burung gereja di anggap sebagai simbol kesetiaan dan simbol pengabdian.
10. Siklus Hidup yang Cepat
Burung ini memiliki siklus hidup yang cepat. Bahkan burung gereja betina mampu bertelur hingga 5 kali dalam setahun. Saat bertelur burung gereja mampu menghasilkan 5 hingga 6 telur sekaligus. Namun cukup membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 12 hari sampai pengeraman telurnya menetas dan menghasilkan anakan. Walaupun semua telur tersebut menetas hanya ada 2 atau 3 ekor saja yang dapat tumbuh hingga dewasa. Sedangkan sisanya meninggal sebelum menginjak usia dewasa.