Arsip Tag: asal usul nama

Ada Beberapa Fakta Tentang Hewan Burung Gereja

Ada Beberapa Fakta Tentang Hewan Burung Gereja – Burung gereja nama latin passer domesticus. Burung kecil ini sangat mudah di temukan. Mereka biasa membangun sarangnya kebanyakan di bawah atap bangunan, jembatan atau lubang pohon.

Asal Usul Nama Yang Berkaitan Dengan Masa Kolonial

Pernahkah anda bertanya mengapa burung ini di namakan burung gereja, ternyata penamaan ini berkaitan erat dengan sejarah kolonial belanda di indonesia. Pada masa tersebut burung dengan nama latin passer montanus ini mencari tempat tinggal bangunan yang tinggi dan aman. Karena keterbatasan kemampuan terbangnya, gereja menjadi pilihan sempurna sebagai tempat bersarang. Kebiasaan bertengger dan membuat sarang di atap gereja inilah yang akhirnya membuat masyarakat menyebut sebagai burung gereja.

Kecepatan Terbang Yang Mengejutkan

Meski bertubuh kecil, burung gereja mampu terbang dengan kecepatan mencapai 24-28 mil per jam atau sekitar 38-45 kilometer per jam. Ketika merasa terancam bahaya, mereka bahkan bisa melesat hingga kecepatan 31 mil perjam. Dan terbang dengan cara mengepakkan sayap sekitar 15 kali perdetik dalam pola yang hampir lurus.

Mampu Berenang Saat Terdesak

Fakta ini mungkin paling mengejutkan. Burung gereja ternyata bisa berenang ketika di kejar predator. Meskipun berenang bukan aktivitas alami mereka, kemampuan ini menjadi startegi bertahan hidup yang luar biasa. Bahkan dalam kondisi terdesak, yang di tangkap telah terekam menyelam dan berenang dalam jarak pendek di bawah air.

Bioindikator Polusi Lingkungan Yang Akurat

Burung gereja memiliki peran penting sebagai indikator kualitas lingkungan. Dalam beberapa penelitian ilmiah, seperti yang di lakukan oleh swaileh KM dan sansur R dari universitas birzeit, kandungan logam berat dalam tubuh burung gereja mencerminkan tingkat polusi di suatu wilayah. Jika kandungan tembaga, timbal, dan seng dalam telur atau tubuh burung tinggi, berarti area tersebut memiliki tingkat pencemaran yang tinggi.

Hidup Berkelompok Dalam Koloni Besar

Burung gereja adalah makhluk yang sangat sosial. Mereka hidup berkelompok tidak hanya saat musim kawin, tetapi sepanjang tahun. Kawanan burung gereja bisa mencapai ratusan bahkan ribuan ekor. Bahkan saat tidur mereka berkumpul bersama dalam kelompok besar, kadang mencapai ratusan ekor dalam semak atau pohon yang rimbun.

Baca Juga: Cara Mengatasi Burung Peliharaan yang Sedang Stress

Perilaku Kawin Yang Romantis Dan Kompetitif

Jantan memiliki cara unik untuk menarik perhatian betina. Mereka akan menawarkan sarangnya, bercicit sepanjang hari sambil membuka sayap, dan bahkan membawakan makanan kepada sang betina. Yang menarik, jantan sering kali harus bertarung dengan jantan lainnya untuk merebutkan hati sang betina. Saat menampilkan tarian kawin, jantan akan menggembungkan dadanya, mengangkat ekor, dan melakukan gerekan membungkuk sambil berkicau.

Monogami Seumur Hidup Dengan Pengecualian

Umumnya monogami dan setia pada pasangannya seumur hidup. Namun, studi menunjukan fakta menarik bahwa sekitar 15 persen anak burung gereja ternyata tidak berhubungan dengan pasangan resmi sang induk betina. Hal ini menunjukan adanya perilaku kawin di luar ikatan pasangan, meski mereka tetap mempertahankan pasangan utama mereka.

Sarang Yang Rumit Bisa Di Gunakan Berkali-Kali

Membangun sarang yang rumit dari rumput, ranting, dan bulu. Keunikan sarang mereka adalah bisa di gunakan kembali selama beberapa musim kawin. Bahkan ketika sarang mereka di rusak, jantan akan dengan cepat membangun kembali karena keterikatan yang kuat dengan lokasi sarangnya.

Ritual Mandi Debu Yang Unik

Salah satu perilaku yang paling khas adalah kebiasaan mandi debu. Mereka sangat menyukai debu halus dan akan menciptakan kegaduhan ketika menemukan tempat berdebu yang sempurna.