Daftar Burung yang Dilindungi Oleh Negara – Perlindungan satwa langka di Indonesia telah diatur dalam peraturan yang bersifat hukum. Ada pun beberapa sumber hukum yang mengatur tentang perlindungan hewan langka.
- Undang – Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, melindungi hak-hak terhadap hewan langka dan alam
- Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 19 Tahun 2015 tentang penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar
- Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa melindungi kelestarian tumbuhan dan satwa
Berlandaskan sumber hukum diatas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatur beberapa jenis atau spesies tumbuhan dan satwa yang harus di lindungi.
1. Elang Alap Cokelat
Elang Alap Cokelat (Accipiter fasciatus) merupakan jenis burung pemangsa dari genus Accipiter. Ukuran tubuh elang ini mencapai 55 sentimeter, dengan berat tubuh burung jantan sekitar 250-400 gram, sementara betina sekitar 440-740 gram. Burung Elang Alap Cokelat ini memiliki bulu cokelat kemerahan di sekitar kaki, mata berwarna merah, dan burung betina punya motif garis di tubuhnya.Burung ini tersebar di wilayah Indonesia bagian timur, seperti pulau Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.
2. Rajawali Totol
Selanjutnya, Rajawali Totol (Clanga Clanga) adalah jenis burung rajawali yang tersebar dari Eropa hingga Asia. Di Indonesia, burung rajawali totol di temukan di sekitar wilayah Sumatera. Tubuhnya mempunyai panjang sekitar 62-74 sentimeter, dengan bulu gelap, dan punya bintik putih di bagian sayap atas. Hewan ini di lindungi karena IUCN telah memberikan status konservasi dalam posisi rentan dan akan terancam punah jika tidak di lindungi.
3. Cerecet Jawa
Selanjutnya, Burung Cerecet Jawa (Psaitria exilis) adalah jenis burung pemakan serangga kecil, seperti kutu loncat dan laba-laba. Mereka tinggal di hutan pegunungan, pohon cemara, tepi hutan dan perkebunan yang mempunyai ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Sebagai burung berukuran kecil, panjang tubuh cerecet jawa hanya sekitar 8 sentimeter, bahkan di sebut sebagai burung terkecil di Jawa. Telur burung ini berwarna putih dengan bintik merah. Sekali bertelur, mereka dapat mengeluarkan 2-3 butir sekitar bulan Maret-Mei atau Agustus-November
Baca Juga : Tips Merawat Burung Agar Selalu Sehat
4. Itik Gunung
Selanjutnya, Itik Gunung (Salvadorina walgiuensis) merupakan kelompok Aves yang bentuknya seperti bebek berukuran kecil. Hewan ini merupakan s[pesies bebek endemik di pegunungan New Guinea dan Papua. Berdasarkan data dari IUCN, populasi itik gunung di alam liar di perkirakan sebanyak 2.500 sampai 20.000 burung.
5. Walet Raksasa
Burung Walet Raksasa (Hydrochous gigas) biasanya di temukan di daerah sekitar pantai atau laut. Ciri tubuhnya yaitu sayap meruncing, ekor panjang, bulu berwarna hitam atau gelap, dengan bagian bawah berwarna cokelat. Burung walet hanya di temui di lingkup Asia Tenggara burung walet banyak sekali di jumpai diĀ Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Kamboja dan Kaos. Burung ini sudah berada di kategori terancam punah, sehingga wajib untuk di lindungi.
6. Bambangan Rimba
Burung bambangan rimba (Zonerodius heliosylus) merupakan burung khas dari Papua. IUCN menetapkan species ini ke dalam kategori satwa yang juga hampir terancam punah. Populasi burung bambangan rimba sekitar 1.500-7.000 di alam liar dan terus menurun.
7. Kangkareng Sulawesi
Burung kangkareng sulawesi (Rhabdotorrhinus exarhatus) merupakan burung endemik dari Sulawesi, Indonesia. Panjang tubuhnya sekitar 45 sentimeter, jantan mempunyai wajah berwarna kuning, sementara betina bulunya serba hitam. Menurut daftar merah IUCN, burung ini juga sudah termasuk dalam satwa rentan terancam punah, sehingga harus di lindungi.